Selasa, 20 Oktober 2009

Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah

Uraian terdahulu telah membicarakan tentang pengertian filsafat bahasa, dan juga sudah diuraikan hubungan filsafat dengan bahasa sangat erat, atau sangat penting.

Begitu juga peranan (kegunaan) filsafat bahasa, sangat penting dalam pengembangan ilmu bahasa.

Kegunaan (peranan) filsafat bahasa itu sangat penting ada pengembangan ilmu bahasa karena filsafat bahasa itu dalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakekat bahasa, sebab, asal, dan hukumnya. Jadi pengetahuan dan penyelidikan itu terfokus kepada hakekat bahasa, juga sudah termasuk perkembangannya.

Pada dasarnya perkembangan filsafat analitika bahasa meliputi tiga aliran yang pokok yaitu atomisme logis, positivisme logis, dan filsafat bahasa biasa. Aliran filsafat bahasa biasa inilah yang memiliki bentuk yang paling kuat bilamana dibandingkan dengan aliran yang lain, dan memiliki pengaruh yang sangat luas, baik di Inggris, Jerman dan Perancis maupun di Amerika. Aliran ini dipelopori oleh Wittgenstein.

Aliran filsafat bahasa biasa juga mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain

1. Kekaburan makna

2. Bergantung pada konteks

3. Penuh dengan emosi

4. Menyesatkan

Untuk mengatasi kelemahan dan demi kejelasan kebenaran konsep-konsep filosofis maka perlu dilakukan suatu pembaharuan bahasa, yaitu perlu diwujudkan suatu bahasa yang sarat dengan logika sehingga ungkapan-ungkapan bahasa dalam filsafat kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Kelompok filsuf ini adalah Bertrand Russell. Menurut kelompok filsuf ini tugas filsafat yaitu membangun dan mengembangkan bahasa yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam bahasa sehari-hari ini. Dengan suatu kerangka bahasa yang sedemikian itu kita dapat memahami dan mengerti tentang hakikat fakta-fakta atau kenyataan-kenyataan dasar tentang struktur metafisis dan realitas kenyataan dunia yang menjadi perhatian yang terpenting adalah usaha untuk membangun dan memperbaharui bahasa itu membuktikan bahwa perhatian filsafat itu memang berkenaan dengan konsepsi umum tentang bahasa serta

makna yang terkandung di dalamnya.

Sebagai suatu bidang filsafat khusus, filsafat bahasa mempunyai kekhususannya,yaitu masalah yang dibahas berkenaan dengan bahasa. Jadi peranan filsafat bahasa jelas sangat penting, atau berpengaruh terhadap pengembangan ilmu bahasa. Namun berbeda dengan ilmu bahasa atau lingkungan yang membahas ucapan tata bahasa, dan kosa kata,filsafat bahasa lebih berkenaan dengan arti kata atau arti bahasa (semantik). Masalah pokok yang dibahas dalam filsafat bahasa lebih berkenaan dengan bagaimana suatu ungkapan bahasa itu mempunyai arti, sehingga analisa filsafat tidak lagi dimengerti atau tidak lagi dianggap harus didasarkan pada logika teknis, baik logika formal maupun matematik, tetapi berfilsafat didasarkan pada penggunaan bahasa biasa. 01eh karena itu mempelajari bahasa biasa menjadi syarat mutlak bila ingin membicarakan masalah-masalah filsafat, karena bahasa merupakan alat dasar dan utama untuk berfilsafat.

Nama : Licky Pratama

Kelas : 4KA17

NPM : 17109095

SUMBER : http://library.usu.ac.id/download/fs/05000069.pdf

Sabtu, 17 Oktober 2009

Perkembangan Bahasa Indonesia

Bekasi, 17 Oktober 2009

Kepada

Yth. Ibu Ana Dosen Bahasa Indonesia

Di

Gunadarma Kalimalang


Dengan hormat,

Saya mengirimkan tugas Bahasa Indonesia dengan topik : Perkembangan Bahasa Indonesia.

Dengan isi sebagai berikut:

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dari bangsa Indonesia.
“awalnya bahasa Indonesia merupakan perkembangan dari bahasa Melayu Riau sebagaimana yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam kongres bahasa Indonesia 1 tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah”

bahasa Indonesia diresmikan menjadi bahasa persatuan Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928, tepatnya pada peristiwa sumpah pemuda.

bahasa Indonesia itu sendiri telah mengalami banyak perubahan seiring dengan jaman.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.

Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tarikh 28 Oktober s.d. 2 November 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.

Demikian saya sampaikan tugas ini. Terima kasih atas perhatian Ibu.


Sumber : (Dikutip dari Wikipedia.com). (dikutip dari Kaskus.us)


Nama : Licky Pratama

Npm : 17109095

Kelas : 4KA17